tirto.id - Badan Pusat Statistik mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia mencapai 809,96 ribu kunjungan pada Maret 2023. Posisi ini naik sebesar 15,39 persen secara bulan dan meningkat impresif mencapai 470,47 persen secara year on year atau tahunan.
Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, jumlah kunjungan wisman tersebut melalui pintu masuk utama mencapai 704,41 ribu atau naik 16,08 persen dibandingkan Februari 2023. Sementara itu, masuk melalui pintu perbatasan 105,5 ribu kunjungan naik 11,01 persen.
"Dengan demikian kalau dijumlahkan kunjungan Wisman ke Indonesia pada Maret 2023 itu sebanyak 809,96 kunjungan," kata Margo dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Kemudian, berdasarkan kebangsaan, wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Maret 2023 didominasi oleh wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 124,62 ribu kunjungan (15,39 persen). Diikuti berkebangsaan Singapura sebanyak 111,26 ribu kunjungan (13,74 persen).
Selain itu, Australia juga menjadi sebanyak 96,16 ribu kunjungan (11,87 persen) berkebangsaan Timor Leste sebanyak 63,59 ribu kunjungan (7,85 persen) dan berkebangsaan Tiongkok sebanyak 51,97 ribu kunjungan (6,42 persen).
Meningkatnya jumlah kunjungan wisman pada Maret 2023 bila dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (y-on-y) juga terlihat di seluruh kelompok kebangsaan. Wisman yang berasal dari Oseania mengalami peningkatan tertinggi sebesar 2.063,58 persen. Diikuti oleh wisman yang berasal dari Amerika sebesar 1.260,51 persen.
Sementara itu, wisman yang berasal dari Asia (selain ASEAN) mengalami peningkatan yang terendah, yaitu hanya naik sebesar 241,18 persen.
Peningkatan wisman juga terlihat bila dibandingkan dengan Februari 2023 (m-to-m). Jumlah wisman yang berasal dari Afrika mengalami peningkatan terbesar, yaitu 20,37 persen. Di sisi lain, wisman yang berasal dari Timur Tengah justru mengalami penurunan sebesar 4,67 persen.
Dalam hal rata-rata lama tinggal, wisman yang meninggalkan Indonesia pada bulan Maret 2023 telah menghabiskan waktu selama 9,82 hari di Indonesia. Berdasarkan kelompok kebangsaan, wisman yang berasal dari ASEAN memiliki rata-rata lama tinggal paling singkat selama 4,71 hari, sedangkan wisman yang berasal dari Eropa memiliki rata-rata lama tinggal paling lama selama 20,11 hari.
Sementara itu, dilihat berdasarkan kebangsaan, rata-rata lama tinggal terlama tercatat pada wisman berkebangsaan Rusia selama 40,97 hari, sedangkan yang tersingkat tercatat pada wisman berkebangsaan Hong Kong selama 2,27 hari.
Selain dari jumlah kunjungan wisman, peningkatan aktivitas wisata juga terpantau dari peningkatan Tingkat Penghunian Kamar (TPK). TPK hotel bintang di Indonesia pada Maret 2023 mencapai 46,26 persen atau naik 1,11 poin dibandingkan Maret 2022 (y-on-y). Bali, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Selatan mencatat kenaikan TPK yang signifikan, masing-masing sebesar 18,11 poin, 8,74 poin, dan 4,58 poin. Di sisi lain, Riau, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo justru mencatat penurunan TPK terbesar, masing-masing turun 11,13 poin, 9,72 poin, dan 9,65 poin
Adapun rata-rata lama menginap tamu hotel bintang di Indonesia pada Maret 2023 mencapai 1,67 hari, naik 0,05 poin dibandingkan Maret 2022 (y-o-y) dan 0,04 poin dibandingkan Februari 2023 (m-to-m). Umumnya, rata-rata lama menginap tamu asing lebih tinggi daripada tamu Indonesia.
"Tercatat rata-rata lama menginap tamu asing sebesar 2,74 hari, sedangkan tamu Indonesia hanya sebesar 1,60 hari," ujarnya.
Rata-rata lama menginap tamu hotel terlama tercatat di Maluku Utara sebesar 3,75 hari, diikuti Bali dan Kepulauan Riau, masing-masing sebesar 2,42 hari dan 2,12 hari. Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu hotel tersingkat tercatat di Sulawesi Barat sebesar 1,11 hari.
Sedangkan rata-rata lama menginap tamu asing terlama tercatat di Sulawesi Tenggara sebesar 5,65 hari, sedangkan yang tersingkat tercatat di Aceh sebesar 1,05 hari. Sementara untuk tamu Indonesia, rata-rata lama menginap terlama tercatat di Maluku Utara sebesar 3,77 hari, sedangkan yang tersingkat tercatat di Sulawesi Barat sebesar 1,11 hari.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin